【Inti Cara Perawatan】
  1. Ketika kulit bokong bersentuhan dengan kotoran atau air kencing terlalu lama, menyebabkan kulit disekitar anus jadi kondisi hilangnya kontrol penyakit kulit (dermatitis inkontinensia)
  2. Alat kelamin, anus, pantat, lekukan paha, paha bagian dalam, adalah daerah yg sering terjadi dermatitis inkontinensia
  3. Jaga kebersihan kulit, kering, dan tembus udara bias mencegah dermatitis inkontinensia
Apa maksud dermatitis inkontinensia?
Ketika kulit bokong bersentuhan dengan kotoran atau air kencing terlalu lama, menyebabkan kulit disekitar anus infiltrasi, kemerahan, dan permukaan jaringan kulit rusak, daya perlindungan kulit menurun, dan akhirnya kulitnya infeksi.
 
Gejala dermatitis inkontinensia
Pada awalnya kulit ada bintil merah (ruam kulit), kulit lecet, gatal, sakit, kulitnya merasa panas, merah bengkak, dll. Yg parah kulitnya akan:  rusak lecet dan bernanah. Sering terjadi pada alat kelamin, mulut anus, pantat, lekukan paha, dan paha dalam.
 
Pasien yg bagaimana mudah terjadi dermatitis inkontinensia?
Pasien yg tdk bias bergerak sendiri, harus menggunakan popok, atau pasien yg kehilangan control kandung kemihnya, diarrhea, dan pasien yg tdk bisa control buang kotoran dan kencing.
 
Alat persiapan utk mencegah dermatitis inkontinensia
Ada 3 hal yg perlu dilakukan utk mencegah dermatitis inkontinensia:
  1. Bersih
    1. Air hangat atau Gunakan larutan pembersih rendah asam ( PH4.6 – 6.2 ), pembersih tanpa bilas: kadar rendah asam yg cocok dgn kulit, tanpa bilas utk mengurangi gosokan pada kulit, menjaga kadar asam rendah pd kulit, utk meninggikan proteksi pada kulit.
    2. Tissue basah yg netral: tdk berkadar alcohol, bisa kurangi iritasi pada kulit.
  2.  Perlindungan:
    1. Gunakan krim kulit: bisa bantu kurangi dan lindungi kulit dari sentuhan langsung dgn kotoran dan air kencing yg bisa melukai kulit.
    2. Vanseline: bisa melindungi kulit dr sentuhan langsung dgn kotoran dan air kencing, lindungi kulit yg normal.
    3.  Bubuk Stoma: kulit yg rusak dan ada cairan keluar karena dermatitis inkontinensia, gunakan bubuk Stoma utk menghisap cairan yg ada pd kulit, kurangi iritasi sekitarnya, mempercepat sembuhnya luka.
    4.  Lapisan pelindung tanpa rasa sakit: tdk berkadar alcohol, tdk merangsang, tahan air, tembus udara, bisa mengisolasi kulit dari kotoran dan air kencing. Tapi perhatikan, tdk bisa digunakan pada kulit cedera kompresi. (baca bagian: Perawatan Cedera Kompresi)
    5. pembalut Hydrogel
  3.  Tembus udara
    1. Popok yg serapan air tinggi, dan tembus udara: hindari kulit menyentuh kotoran dan air kencing dlm wkt yg lama, lingkungan kulit harus udara lancer, tembus udara, utk menambah kekenyalan kulit; pasien yg tdk perlu pakai popok, boleh gunakan perlak (alas ompol), menjaga sebagian tubuh tembus udara.
Langkah mencegah dan merawat pasien dermatitis inkontinensia:
  1. Sebelum dan sesudah bersihkan kulit, hrs cuci tangan.
  2. Lepas popok kotor, atau alas ompol (perlak)
  3. Gunakan air hangat atau perbersih tanpa bilas, semprotkan di sekitar alat kelamin, atau mulut anus. Atau semprotkan cairan pembersih di atas tissue, bersihkan kotoran sekitar alat kelamin dan mulut anus dgn cara menekan nekan pada kulit kotor dan sekitarnya, utk kurangi gosokan pd kulit.
  4.  Penggunaan bahan pelindung kulit:
    1. Utk pasien yg kulitnya masih baik: setelah bersihkan dan lap kering, pakai krim  atau vanseline sebanyak 1kacang tanah, usapkan tipis rata disekitar alat kelamin, dan mulut anus.
    2. Jika kulit pasien telah lecet, rusak: setelah kulit bersih dan kering, buka bagian kulit yg terlipat, semprot pakai bubuk stoma, tipis tipis diatas luka, wkt semprot harus berada pada jarak 10-20cm dari luka, dgn demikian baru bisa rata. Lalu semprot lapisan pelindung tanpa rasa sakit, wkt semprot jaraknya 10-20 cm diatas luka baru bias rata. Tunggu lapisan pelindungnya kering, diulang kembali: semprot bubuk stoma + lapisan pelindung, 2 atau 3 kali. Baru pakai popok.
Prinsipnya mencegah dan merawat dermatitis inkontinensia:
  1. Utk pasien yg berbaring lama di tmp tidur, tiap 2 jam sekali sebelum bantu pasien balik badan, ganti arah tidur, periksa kulit di sekitar alat kelamin, dan pantat.
  2. Wkt periksa ada kotoran, atau air kencing, segera bersihkan dan ganti popok.
  3. Utk pasien yg kulitnya jamuran infeksi, setelah bersihkan dan keringkan kulit, diusap dgn salep ketentuan dokter utk anti infeksi jamuran. Pakai popok yg mutu tembus udara yg baik, yg sekali pakai, atau pakai alas ompol (perlak) saja.
  4. Utk pasien yg bisa turun dr tmp tidur dan jalan, atau duduk dikursi roda, boleh melatih wkt rutin bawa mrk ke WC kencing, dan be-ol.
  5. Wkt Baring di tmp tidur boleh pake perlak (alas ompol) saja, dan berbaring 1/2 duduk. Hanya wkt duduk di kursi roda pakai popok, utk membiarkan kulit mendapatkan udara segar, dan kering spy tdk terjadi dermatitis inkontinensia.
  6. Jika makanannya khusus utk pasien yg gunakan selang makanan, jika ada diarrhea (mencret) harus minta petunjuk ahli nutrisi, rubah formula makanan atau rubah kecepatan wkt menyuap. Utk kurangi keadaan diarrhea.
  7. Utk pasien yg tdk bisa kontrol air kencing, bisa pasang kateter selubung di alat kelamin, kurangi kulit basah, tp juga jangan pasang kateter terlalu lama, utk kurangi bahaya infeksi.
 
 

The text was translated by UNIVERSAL LINK CO., LTD.

 

 

 

    EVALUASI
    Silakan coba jawab pertanyaan berikut
    Nursing Instruction Satisfaction
    Please log in to rate