【Inti Pelajaran】
  1. Luka cedera kompresi disebabkan kulit tertekan dlm wkt yg lama, luka tdk dirawat, akibatnya mudah tertular dan ada resiko kematian.
  2. Cara merawat dan beri obat adalah menurut derajat parahnya luka.
  3. Perhatikan perubahan luka, lihat dokter dgn teratur atau kontak dgn perawat khusus yg datang kerumah
Mengapa harus merawat “cedera kompresi”ini:
Cedera kompresi krn kulit tertekan dlm jangka panjang, dan menjadi merah, aliran darah tdk lancar ~ iskemia, akibatnya kulit terusak. Bisa dibagi jadi bbrp tingkat derajat parahnya (gambar 1). Biasanya di bagian tulang yg menonjol atau krn memakai peralatan pengobatan. Jika luka akibat tekanan ini tdk terawat baik, selain sakit, tdk enak, menambah bahaya tertular, bahkan ada resiko kematian.
f4238f0f5525ec2155ae53e86c37de2b.png
Gambar 1:  Tingkat derajat luka
 
Alat yg perlu disiapkan:
  1. Stik kapas steril.
  2. Siapkan Povidone Iodine (Larutan iodin ~ utk membasmi kuman).
  3.  Air Normal Saline.
  4.  Plester (utk pasien kulit sensitive, pakai plester utk kulit sensitive).
  5.  Berbagai macam pembalut luka (beda derajat luka, beda jenis pembalutnya).
    1. Pembalut busa: type lunak, datar, lengket bisa jaga kelembaban, bantu kurangi tekanan, dan sakit. Biasanya diletakan pd lapisan kedua dipembalut luka utk luka cedera kompresi derajat satu sampai derajat dua, dan luka yg mengeluarkan cairan banyak. Merek pembalut busa: Biatain, Mepilex, dll.
    2. Balutan hidrofilik: jenis balutan tembus udara, melindungi, mengisolasi luka, ringankan tekanan, fungsi utk membantu penyembuhan luka dgn baik.
    3. Tergantung dr keadaan eksudat (cairan tubuh yg keluar krn luka), keadaan menengah, pilih pembalut hidrofilik, pembalut alginat, pembalut serat hidrofilik.  Jika cairan luka sangat banyak, pilih pembalut busa.
    4. Gel hidrofilik (pembalut Hydrogel) dan salep sulfasil: bisa bantu proses penyembuhan luka, melembabkan bagian kering, jaringan mati, bagian jaringan yg rusak, atau luka yg sedang tumbuh daging baru. Biasanya digunakan pada luka cedera kompresi tingkat derajat ke 3 keatas.
    5. Pembalut antibakteri: biasanya mengandung ion-perak, wkt pembalut menyerap cairan nya luka, akan mengeluarkan ion-perak, menjaga luka utk mencegah kontaminasi bakteri. Digunakan pada luka cedera kompresi tingkat derajat ke 3 keatas.
    6. Pembalut transparan: pembalut 1/2 transparant ini fungsinya melindungi luka, juga bisa menjaga luka tetap kering. Biasanya digunakan sebagai pembalut bagian luka yg paling atas. 
Langkah mengerjakan:
  1. Cuci tangan.
  2. Letakan jari disekitar luka, lepas balutan lama.
  3. Gunakan air normal saline, dan stik kapas bersihkan luka dari tengah luka dulu melingkar keluar, satu arah.
  4. Jika luka telah terkontaminasi bakteri, cuci luka dgn air normal saline dulu, lalu usap luka dgn stik kapas dan iodine. Biarkan iodine pada luka lebih dari 2 menit, atau biarkan kering sendiri. Luka baru dicuci lagi dgn air normal saline dan dibersihkan dgn stik kapas. 
  5. Pilih pembalut yg sesuai:
    1. Luka derajat ke 1: Gunakan pembalut busa utk perlindungan, pada saat merawat, setidaknya 2 jam sekali harus membalik badan, utk mengurangi kerusakan kulit.
    2. Luka derajat ke 2: Gunakan pembalut busa atau Balutan hidrofilikutk menutup luka.
    3. Luka derajat ke 3 keatas bagian tertekan tdk infeksi: ikuti petunjuk suster RS, gunakan cairan obat hidrofilik (gambar 5) atau pakai salep Sulfasil. Tuangkan cairan obat hidrofilik sebanyak 2/3nya di lubang luka.setiap hari ganti 1 kali; salep Sulfasil setebal 0.1~0.2cm, sehari 1 ~ 2 kali. Luka ditutup dgn balutan hidrofilik , balutan busa, balutan hidrofilik), balutan Aquacel.
    4. Luka derajat ke 3 keatas bagian tertekan ada infeksi: ikuti petunjuk suster RS, pakai cairan obat hidrofilik atau pakai salep Sulfasil. Luka ditutup dgn pembalut antibakteri. Jika cairan merembes balutan lebih dari 2/3 bagian pembalut, segara ganti pembalut. Tp jika cairan merembes sedikit saja, 7 hari ganti sekali.
 
Prinsip perawatan:
  1. Seringnya mengganti obat pd luka, harus ikuti petunjuk suster RS. Suster RS akan menilai keadaan parahnya luka, dan putuskan mengganti atau tidaknya pembalut luka.
  2. Hindari penggunaan cairan antiseptic hidrogen peroksida, iodine yg mengandung alcohol, asam asetat, dll, antiseptik yg terlalu keras utk luka, akan merusak cell yg sehat dan memperlambat sembuhnya luka.
  3. Jaga kebersihan dan kerapian sprei tmp tidur, usahakan pakai bahan katun, atau bahan yg tembus udara.
  4. 2 jam sekali balik badan pasien, hindari tekanan pada luka.
  5. Makan yg berigizi (protein, vit A, C, Asam Folat), juga gunakan alat bantu utk ringankan tekanan pd luka (bantal utk membalik tubuh, tmp tidur udara), spy luka cepat sembuh dan kurangi penyebaran luka.
  6. Perhatikan luka apakah berubah jdi hitam, bau, merah bengkak disekitar luka, lukanya panas, atau sakit. Rutin kembali ke klinik dokter, atau kontak dgn perawat khusus yg datang ke rumah.
     
The text was translated by UNIVERSAL LINK CO., LTD.
 
 
 
 
    EVALUASI
    Jawab pertanyaan dibawah
    Nursing Instruction Satisfaction
    Please log in to rate